Berlokasi di Mejing Lor Ambarketawang, Gamping, Sleman, bakso krikil Pak Bowo tidak sempat hening dari pembeli. Tidak hanya rasanya yang lezat, bakso ini pula diketahui selaku bakso paling murah di Yogyakarta, apalagi di Indonesia. Satu mangkuknya cuma dibanderol Rp 3. 000.
" Dahulu Rp 2. 000( per mangkok), sebab harga bensin naik, jadi Rp 2. 500. Saat ini Rp 3. 000, udah gak ingin naik lagi," kata Beni Prianto, owner warung Bakso Krikil Pak Bowo.
Walaupun terbilang sangat murah Beni berkata cita rasa bakso buatanya tidak murahan.
" Bakso ayam tetapi kuah kaldunya sapi," kata Beni.
Beni berkata, mempertahankan status bakso paling murah di Yogyakarta memanglah tidak gampang. Mengingat harga bahan baku pembuatan bakso terus bertambah dari waktu ke waktu.
" Kita butuh putar otak, alhamdulillah masih bisa untung mudah- mudahan menaiknya tidak sangat," katanya.
Merambah bulan puasa, warung bakso krikil Pak Bowo senantiasa buka, mulai dari sore sampai malam hari.
" Umumnya buka pagi. Kalo puasa mulai siang hingga malam," katanya.
Beni mengaku, menu bakso krikil kupat jadi kesukaan menu buka. Menu bakso ini sama dengan bakso pada biasanya, yang membedakan merupakan bonus kupatnya.
Beni menarangkan bakso Rp 3. 000 ini mempunyai filosofinya sendiri. Seluruhnya berawal dari petuah almarhum bapaknya.
" Filosofinya duit saku anak sekolah. Ayah gitu bilangnya harga yang terjangkau anak sekolah, saat ini malah universal," katanya.
Sebab cocok dengan duit saku anak sekolah, hingga harga bakso murahnya tidak hendak naik dari 3 ribu rupiah. Tidak hanya duit saku anak sekolah, pesan bapaknya yang membuat biayanya tidak hendak naik.
" Jika dapat tidak harus dinaikkan biayanya. Jika telah bisa untung tidak harus dinaikkan biayanya," katanya.
Sepeninggal bapaknya dia juga tidak menaikkan harga bakso murahnya. Karena, dengan harga Rp 3. 000 juga dia telah menemukan untung.
" Saat ini malah terdapat karyawan pula. Dahulu ayah aku serta adik saat ini kita terdapat karyawan," katanya.
Post a Comment